Well, tanggal
1 May 2014 kemarin, yang baru aja kemarin tuh, kita ada acara tur dari tempat
kerja si Abang Noey. Acara tour di adakan di lokasi Taman Wisata Matahari,
Puncak Bogor.
Meski kota
Tangerang belakangan ini sudah dikenal dengan iklim yang panas dan berpolusi,
namun tidak untuk hari ini. Pagi hari sekitar jam 05.00, si honey sudah siap
menjemput saya dalam rangka tour dari perusahaan tempatnya bekerja. Setelah
sebelumnya dia minta dibangunin jam 4.00 pagi. Padahal daku belum siap-siap
amat wkwkwk.. kena omel deh, lagi-lagi kelamaan dandan *manyun*
Setelah siap
kemas-kemas, kamipun berangkat menuju bis yang akan mengantarkan kami menuju
Taman Wisata Matahari. Alhamdulilah.. pagi itu tidak turun hujan, langitnya pun
masih kelabu (gelap-gelap terang gimana gitu) suasana seperti inilah yang
selalu saya rindukan salah satunya dari kota Tangerang. Inget banget waktu itu,
entah karena embun atau asap deh mascara nya jadi berubah warna wkwkwk..
Skip,
ceritanya tau-tau kami sudah berada di bis bersama para rombongan. Jam
keberangkatan juga seperti biasa ngaret, yang seharusnya berangkat jam 6 tepat
namun karena satu dan lain hal sang bis baru berangkat jam 7 dan kira-kira
sampai dilokasi tujuan jam 9.30 siang.
Di hari itu
pada 1 Mei 2014, bertepatan dengan May Day, berbekal voucher tiket masuk
seharga Rp. 15.000/org, bertandanglah kami menuju objek wisata tersebut. Taman
Wisata Matahari, begitulah nama dari obyek wisata yang cukup memasyarakat.
Dengan tarif masuk yang hanya Rp. 10,000 pada hari biasa dan Rp. 15,000 pada
akhir pekan, membuatnya begitu terjangkau bagi setiap lapisan masyarakat untuk
menikmati beragam wahana dan fasilitas yang ada di dalamnya. Saat itu dengan
tarif Rp. 15,000 hampir semuanya wahana dapat dinikmati dengan cuma-cuma
kecuali Water Park.
Untuk
menjelajahi wahana yang tersedia, ternyata buat kami cukup membingungkan juga.
Meski tidak begitu luas, namun lumayan pegel juga untuk bisa menemukan spot
yang tepat untuk ngadem dan menggelar tikar bersama para rombongan. Namun
karena udaranya cukup segar, ditambah panorama pesawahan dan sungai di salah
satu sisinya, melangkahlah kami menyusuri jalanan yang beraspal hingga melewati
jembatan yang gemericik suara air di bawahnya begitu segar terdengar.menjadikan
langkah kaki kami tak begitu terasa berat.
Setelah
ketemu spot yang tepat, jadwal selanjutnya adalah makan siang bersama untuk
kemudian acara bebas dan berkumpul kembali di tempat yang sama tepat jam 14.00
siang. Jeng jeeeeeng tibalah aku dan si honey berpetualang, cari cari spot yang
bagus buat poto poto. Nah penampakannya seperti inilah.
Jalan
berlapiskan batu yang ditata sedemikian rupa menjadi jalur lanjutan yang kami
lewati. Jalan tersebut berada di tepi sungai kecil yang airnya mengalir dengan
deras. Sedang rerimbunan pohon menghias untuk menghadirkan kerindangan dan
keteduhan bagi pengunjung yang lewat di bawahnya.
Hmm, awalnya
sih kami sempat kira tempat semacam outbond cetar gitu, ternyata sebuah taman
minimalis, sehingga cocok banget buat wisata keluarga khususnya buat anak-anak.
Tak
jauh dari kumpulan pohon palem terdapat Taman Naga. Taman tersebut
berbentuk suatu lapangan yang dihiasi beberapa patung naga pada sisi-sisinya.
Sedang di bagian tengahnya terdapat kolam air mancur.
Wahana-wahana
berikutnya masih ada di depan. Perlahan kami melangkah menyusuri jalan yang
kiri kanannya terdapat kolam ikan. Banyak pengunjung yang berhenti sejenak di
sana untuk sekedar melihat-lihat ikan koi yang jumlahnya cukup banyak.
Wahana Air menjadi
tujuan kami berikut. Kami hendak menikmati permainan sepeda air di sana namun
honey tidak mau karena akan terlalu memakan banyak energi. Karena akan masih
banyak lagi energy yang dibutuhkan untuk kembali berkeliling.
Menjelang
siang itu, suhu udara mulai terasa panas. Mendung yang menggantung di langit,
satu per satu menyatu membentuk kelompok yang berwarna putih dan kelabu.
Berharap cuaca siang itu aman untuk meneruskan langkah ke depan.
Kota Bogor,
kota hujan. Benar saja, cuaca yang sebelumnya cerah kini menggelap seketika, di
iringi hujan yang lumayan deras. Padahal masih belum puas berkeliling, akhirnya Terminal
Mobil Wara-Wiri menjadi tujuan kami berikutnya. Dari sana kami hendak
mengelilingi area obyek wisata dengan menaiki mobil wara-wiri yang disediakan
dengan harga karcis sebesar Rp. 5000,-./org
Setelah puas
mengitari obyek wisata kami lantas turun di suatu lokasi yang dekat dengan Wahana
Menara Pandang. Dari sana kami dapat melihat pemandangan taman wisata matahari
dengan ketinggian menara 18 meter. Dengan di temani angin sepoi-sepoi dan warna
langit yang berkabut, rasa-rasanya saya sungguh menyukai tempat tersebut.
Dari menara
pandang, kami juga sempat menyambangi Children Adventure Park. Wahana itu
berupa permainan air dengan menggunakan sepeda air berbentuk bebek yang
dikhususkan untuk anak-anak.
Sebuah Danau buatan
yang cukup luas menjadi tujuan kami berikutnya. Di sana terdapat wahana perahu
naga yang bisa untuk dicoba. Selain wahana perahu naga bermotor, juga terdapat
wahana permainan perahu naga yang menggunakan kayuh. Nah, kebetulan kami
bertemu kembali dengan rekan-rekan nya si honey, maka kami menyewa dua perahu
kayuh untuk kemudian membagi diantara kami menjadi dua team versus. Melihat
ekspresi si honey yang begitu heboh, tak lupa saya mengabadikan momen langka
tersebut.
Sekitar
sepuluh menit perahu naga membawa kami mengelilingi danau. Pepohonan dan
beberapa wahana lain yang berada di samping danau menjadi pemandangan yang kami
dapati selama di perahu. Tak terasa beberapa bagian dari baju kami telah basah
oleh percikan air. Dan tak terasa pula, seorang mas-mas penjaga perahu sudah
mengharuskan kami kembali di dermaga. Dan berarti usai sudah waktu bagi kami
untuk menikmati wahana tersebut.
APES BELI OLEH-OLEH
Puas
membolang ria kini tiba saatnya cari oleh oleh buat orang rumah. Agak bahaya
juga belanja oleh oleh disana. Apa apa serba trick hehehe.. gak semua sih..
tapi belanjaan kami sepertinya sebagian besar agaknya mengecewakan:
1. Pisang
Raja Sereh, Rp. 25.000 (ditawar si honey jadi Rp. 15.000, pinter yah si
ayang wkwkwk)
2. Buah
Strawberry, Rp. 30.000 (ditawar jadi Rp. 25.000, jago lagi si ayang mah
hehehe..) rencananya mau dibawa ke kantorku, tapi baru aja semalem ditaruh
dikulkas sudah bulukan, mengecewakan
3. Kue Moci, Rp. 15.000
(ditawar jadi Rp. 10.000), yang lucu dari moci ini entah menurut saya kok
rasanya seperti kain pel yak? Salah satu teman, yaitu kak Fera malah memborong
moci tersebut sebanyak 10 renceng, wew..
4. Buah
Markisa Rp. 25.000 (ditawar Rp. 20.000), yang ternyata belum mateng
bener. Weh, weh.. kami memang tak pandai pilih buah.
5. Ikan
Gurame Balita Rp. 30.000 (ditawar Rp. 20.000), rasanya gurih deh, isi nya juga
terlihat banyak dalam 1 box. Tapi apesnya, didalam box nya diketemukan sebuah
ganjelan besar terbuat dari karton dus. Kirain isinya banyak, taunya ganjelan.
Ampuun deh!
6. Belut
goreng Rp 10.000, yang ini rasanya gak banget deh. Baru ini nyobain
belut rasa manis ckckck.
So far, oleh-oleh yang kami beli cukup mengecewakan. Entah apa karena faktor kebanyakan nawar jadi yang kami peroleh pun gak baik hehehe.. Kami kapok sih, tapi tak apalah, buat pengalaman kedepannya.
Thus,
membeli oleh-oleh siang itu menjadi aktifitas terakhir kami di obyek wisata
Taman Matahari. Petir mulai menggelegar, mendung pun mulai datang menyelimuti.
Perlahan-lahan gerimis mulai turun membasahi. Menandakan bahwa kami sudah harus
segera pulang.
Demikian
cerita dan pengalaman jalan-jalan ke Taman Matahari, nantikan jalan-jalan kami
berikutnya ya, auuuu..
Terimakasih sudah bersedia mampir
dan menyempatkan membaca, akan senang sekali jika teman-teman berkenan
memberikan komentarnya. – HENNY F LESTARI –
0 Komentar