![]() |
Kalo aja kangmas pake sendal yang agak bagusan, ini foto sudah tak pajang jadi cover undangan pernikahan *sedih akutu |
Mengangkat
cerita lama, dibulan November, tiga tahun yang lalu, ada jalan-jalan seru yang
belum sempat direview. Saya dari kecil jarang banget bisa jalan-jalan jauh
tanpa pengawasan Mama ataupun Bapak, maka buat saya bisa nge-trip bareng
temen-temen -tanpa dimonitor- itu berkesan syekali.
Sebenernya trip yang akan diulas kali
ini sudah pernah dibikin tulisan and already posted in my blog, hanya saja kali
ini saya lagi kurang kerjaan. Jadi mari buang-buang waktu, mengenang kembali
jalan-jalan ke Jogjakarta.
Kami, berlima. Pas jaman ngampus dulu
biasa nongkrong bareng, madol bareng, belajar bareng tapi kebanyakan rumpi.
Iseng-iseng beberapa dari kami cari
informasi ke sana ke mari, mulai dari tujuan wisata, tiket, penginapan, hingga
searching sewa sepeda motor buat jalan-jalan asik disana. Sibuk deh pokoknya,
sampe kita lupa cari pacar.
Kompak tujuan kita ke Jogja, udah niat
banget backpacker-an berhubung dua diantara kami ada yang punya pengalaman
backpacker. Tapi yak karena kita ini tipe anak mama, pulang maleman dikit,
pintu digembok, gak boleh pulang, akhirnya kita putuskan backpackeran nanggung,
tetap dengan pengawasan orang tua alias dianterin sama ‘Bapak’ kami tercinta
dari berangkat sampai pulang. This is it! Our trip to Jogja 3D2N.
#Jogja Day 1
Lokasi Tujuan : Candi Prambanan,
Alun-Alun, Angkringan
Berbekal doa dari masing-masing orang
tua, kami memulai trip ini dengan mengendarai mobil berjenis minibus, berangkat
pada pukul 20.00. Perjalanan kami saat itu cukup lancar, di iringi obrolan
heboh khas kami, rindu rasanya.
Pagi hari sekitar pukul 04.00, kami
beristirahat di sebuah Pom bensin di bilangan Pemalang, Jawa Tengah. Kali ini
terlihat mata para traveler gokil sudah kian bengkak. Bukan lantaran akibat adu
jotos melainkan karena sepanjang perjalanan kami menyengajakan diri untuk tetap
terjaga. Ditempat itu, selain beristirahat kami memutuskan untuk sedikit
mengganjal perut juga melakukan sebuah ritual, ‘Selfie’
Sehubungan dengan sudah fit nya kondisi kami semua maka
kamipun melanjutkan perjalanan sembari kembali bercanda ria.
Sekitaran pukul 10.00 waktu setempat, kami singgah disebuah
rumah makan di kawasan Weleri, Jawa Tengah. Nama RM nya emmmm, apa yah saya
lupa. Pokoknya kami makan disitu dengan biaya yang cukup murce alias murah
meriah. Porsinya banyak pula, gak ketampung deh sama tangki saya hehehe..
Selepas makan kami kembali melakukan ritual, selfie.
Terasa cukup lama menempuh lokasi alias tujuan utama, hingga
pada pukul 14.00 akhirnya kami tiba di tujuan. Waaaah.. We are here, Jogja! Dan
lagi-lagi ritual itu terjadi, selfie.
Pada sebelah kanan kami sudah mulai terlihatlah
jejeran candi-candi, dan pada saat itu pulalah tujuan pertama kami telah
diputuskan yaitu Candi Prambanan. Dengan membayar Rp. 35.000/org kami sudah
mengantongi tiket menuju candi yang diakui dunia menjadi salah satu keajaiban
dunia tersebut. Baiklah selfie lagi.
Di tempat tersebut banyak sekali wisatawan mancanegara maupun
domestic yang lalu lalang dikawasan wisata tersebut. Bikin greget ngajak
ngebrol pakai bahasa enggrees. Salah satu teman kami iseng mendekati sekumpulan
mister bule kece, buat apa lagi kalau bukan buat selfie.
"Excuse me, can we take some picture?" tanya salah
satu teman kami kepada sekumpulan mister bule. "Whoah, okay! Sure!"
Jawab satu diantara tiga bule tersebut. Setelah mendapat beberapa jepretan,
kembali terjadi percakapan antara mereka "Where do you come from?"
teman kami kembali bertanya. Ternyata ketiga mister bule tersebut berasal dari
tiga negara berbeda. Lalu tiba-tiba mister bule yang paling pendiem mendadak
bercelutuk kocak, "Anyway I can speak sundanese also“ ucapnya agak
sombong. Kami menahan ludah menunggu apa yang akan dikatakan si mister itu.
"kumaha damang?” dengan saling melirik satu sama lain tawa kami pun pecah,
terkekeh mendengar celetukannya. Lalu ketiga bule itu bubar dan kami menyesal
karena lupa minta pin BB nya mereka, wkwkwk..
Ceritanya, ujug-ujug waktu sudah menunjukan pukul 17.30, kami
bergegas meninggalkan lokasi percandian tersebut untuk mencari penginapan
tempat kami menginap nanti selama 2 malam (hotelnya namanya apa yah? lupa lagi.
Setelah muter-muter, mencari alamat penginapan yang dimaksud akhirnya kami tiba
di tempat tersebut. Pukul 19.00 kami memesan dua kamar istimewa. 1 kamar untuk
para cewek dan 1 kamar untuk cowok. Kamarnya lumayan gokil buat seru-seruan.
Pukul 20.00 PM setelah mandi dan melepas lelah, kami tujukan
langkah kaki bermalam mingguan menuju tempat indah nan romantis ala Jogja di
sekitaran Jalan Malioboro. akhirnya kita cari makan di pinggiran jalan
Malioboro, menyambangi salah satu angkringan disitu yang dikenal murah meriah.
Hmm, perut kenyang lalu kemana lagi kita? Atas rekomendasi
dari salah satu dari kami, kamipun menuju tempat yang agak horor kalau di
denger namanya yaitu Beringin Kembar. Lokasinya terletak di Alun-Alun Kidul
Keraton Jogyakarta.
Dengan mengendarai delman istimewa duduk dimuka. Sepanjang
perjalanan menuju beringin kembar banyak hal yang gak bisa kami temui di
Tangerang. Beragam kuliner unik, beragam atraksi dan hiburan yang katanya di
pelopori oleh para mahasiswa setempat.
Konon kabarnya, barang siapa yang berhasil melewati kedua
beringin kembar tersebut adalah orang yang memiliki hati yang bersih. Saya
sendiri gak berhasil melewatinya dengan baik, oke fiks, hati saya kotor
wkwkwk..Pas banget, malam itu juga ada semacam festival dan kami sempatkan juga
ngeksis diantara keramaian festival khas warga jogja tersebut.
Selepas penat bercanda ria, kami lelah dan tubuh kami
menuntut haknya untuk istirahat. Tanpa terasa kami belum tidur sejak
keberangkatan, kami terjaga tanpa merasa lelah. Lalu kembalilah kami menuju
kediaman sementara kami selama di Jogja dengan menaiki delman yang tadi kami
sewa.
Menikmati malam indah sepanjang jalan yang mulai sepi karena
saat itu jam sudah menujukan pukul 23.00. Yang Maha Kuasa telah menghadirkan
malam indah ini, semoga suatu saat kami bisa menjejakKan kaki kembali ditempat
ini dengan momen yang lebih indah.
Nantikan cerita hari
kedua di Jogja juga ya, gak kalau seruuuuu lho...
Terimakasih sudah bersedia mampir dan menyempatkan membaca, saya akan
senang sekali jika teman-teman berkenan meninggalkan komentarnya dibawah ini – HENNY F LESTARI –
0 Komentar