
Ternyata
rezeki itu bukan cuma perkara duit dan duit, bisa punya pengalaman unik yang
(ternyata) bisa diceritakan itu juga termasuk rezeki luar biasa bagi saya.
Pas jaman
kuliah dulu, seorang sahabat seper-gokilan pernah ngajak liburan naik kapal
dari Merak, nyebrang, trus sesampainya di Bakauheni, kita pulang lagi naik
kapal menuju Merak kembali, eror kan?
Pas saya
tanya “emang gak capek bolak balik begitu, nginep dulu kek nyewa hotel gitu,
biar kerasa liburan di pulau orang”
Eh, si temen
malah nyaut “Kek kebanyakan duit loe! Kalo capek tidur aja di kapal! Manja amat
minta di hotel!” sahutnya ketus.
Wkwkwk..
sayangnya karena kita keburu lulus kuliah, trus sibuk kawin, dan sibuk cari
duit akhirnya ide gokil buat numpang nginep di kapal Feri pun tak kunjung
terlaksana.. wattaw!
Nah,
Alhamdulillah di akhir bulan April 2018 lalu, kesampean jugak nih bisa
merasakan menyebrangi laut Selat Sunda dengan menaiki kapal laut. “Fabiayyi
'aalaa'i Rabbikumaa Tukadzdzibaan”
Kemarin tuh
pas banget momennya, kami berangkat dari Tangerang pukul 11 malem. Tiba
dipelabuhan Merak pukul 2 dini hari, jadi berasa eksklusif banget, gak banyak
orang dan beruntung bisa menikmati tentramnya hawa lautan dimalam hari yang
gelap. Hikmahnya kami bisa mendapat pelayanan yang cepat dan nyaman di dalam
kapal.
.
Momen ini
tak begitu saja saya sia-siakan, pemandangan laut di malam yang gelap menjadi
pengalaman menarik yang belum tentu bisa saya ulangi di lain hari. Semilir
angin laut yang memiliki sensasi tersendiri, membuat saya agak masuk angin
karena gak kebal sama beberapa jenis angin-anginan qiqiqi..
.
Menjelang
pagi, kami lagi2 beruntung bisa menikmati pemandangan sunrise yang dikelilingi
lautan luas nan biruuu. Gemes sumpah, liat penampakan laut kayak di tipi2
*norakkumat
HOREEE, NAIK
KAPAL!
Tepatnya
pada tanggal 29 April 2018 dini hari. Kami berangkat bertujuh : Adik lelaki-ku
(si sang empunya hajat), Pak RT wilayah kami, kedua orang tuaku, paman, adik
sepupu, aku dan Rayyan. Waktu yang ditempuh dari Tangerang ke Pelabuhan adalah
kurang lebih 2 jam perjalanan.
Tiba di
pelabuhan pukul dua dini hari, kami segera naik kapal. Saat itu suasananya
begitu sepi, entah jika pada saat jam-jam kerja, apakah tak akan sesepi ini,
tanyaku dalam hati. Alhamdulillah, hikmahnya kami bisa mendapat pelayanan yang
cepat dan nyaman di dalam kapal.
Momen
ini tak begitu saja saya sia-siakan, pemandangan laut di malam yang gelap
menjadi pengalaman menarik yang belum tentu bisa saya ulangi di lain hari.
Semilir angin laut yang memiliki sensasi tersendiri, membuat saya agak masuk
angin karena gak kebal sama beberapa jenis angin-anginan qiqiqi..
By
the way, bicara perihal fasilitas kapal yang kami tumpaki, selain bisa tersedia
nya tempat istirahat nyaman, bersih nan sejuk (AC), tempat ibadahnya juga
bersih dan rapih, tak terkecuali toilet umumnya pun bersih. Alhamdulillah
pengalaman pertama yang begitu mengesankan.
Jam 5
pagi, sampailah kami di tepian Pelabuhan Bakauhuni. Jarak yang ditempuh
menyeberangi lautan adalah kurang lebih 3 jam perjalanan. Wow, untung saja kami
tidak ada yang mabuk laut atau semaput.
Dari
pelabuhan, menuju lokasi tujuan, yaitu Lampung Timur kami harus menempuh jarak
yang lumayan yaitu kurang lebih 3 jam perjalanan. Jalan yang dilalui juga
heboh, ada bebatuan terjal sepanjang perjalanan. Menambah semarak meriahnya
suasana di dalam (body) mobil wkwkwk..
TIPS
MENYEBRANG MERAK – BAKAUHENI DENGAN MOBIL PRIBADI
1. Bawa bekal, ini sih
optional ya, kalau saya pribadi sudah kebiasaan sejak punya anak kemana-mana
bawa bekal, soalnya cari aman dan cari nyaman. Dan pengalaman beli minuman atau
makanan di dalam kapal tuh wow banget begitu tau harga ini itu yang sungguh
fantastis, jangan kaget juga sih, soalnya wajar bisa minum teh putjuk di dalam
kapal pesiar itu tidak ternilai lho harganya, tentulah tak sebanding
nilainya jika harus perhitungan perkara harga qiqiqi..
Oya,
obat-obatan semacam minyak kayoe putih dan toelak angin juga termasuk
perbekalan ya.. tapi lagi-lagi ini optional.. apalah aku ini yang kena angin
dikit aja bubar jalan.
2. Tarif
Tiket Kapal, setelah keluar pintu tol, kita akan berhadapan langsung
dengan area pelabuhan menuju gerbang pembayaran tiket. Kalau tidak salah ada 2
jenis pembayaran tiket kapal, yaitu dengan cash dan e-money. Jika hendak
menggunakan e-money, sebaiknya persiapkan saldo e-money untuk pembelian tiket
kapal jika antrian loket cash ternyata cukup panjang.
Kami saat
itu melakukan pembayaran cash, saat itu pukul 2 dini hari, Alhamdulillah gak
pakai antri. Harga tiket kapal reguler untuk mobil pribadi atau Golongan
IVsaat itu sebesar Rp 325.000.
Setelah
membayar, penumpang akan mendapatkan dua jenis tiket, tiket seperti kartu ATM
dan tiket kertas. Tiket kartu nantinya diserahkan kepada petugas sebelum mobil
memasuki kapal, sedangkan tiket kertas untuk disimpan oleh penumpang.
3. Ikuti
Arahan Petugas, setelah melakukan pembayaran tiket, akan ada petugas yang
mengarahkan kita kearah dermaga ke nomor berapa. Lalu tunggu kapalnya datang.
Jika kapalnya sudah datang, tunggu bongkar muatan dan begitu selesai kita akan
diarahkan kembali untuk masuk kedalam badan kapal.
4. Parkir
Mobil, setelah mobil berada di dalam kapal, dan terparkir dengan rapih
sesuai instruksi petugas, kami semua segera menuju tempat istirahat yang telah
disediakan. Jangan lupa pasang rem tangan dan matikan kendaraan. Seperti yang
saya sebutkan diatas, tersedia banyak fasilitas seperti mushala, kantin, dan
toilet. Waktu tempuh kapal yang kami tunggangi kemari adalah kurleb 3 jam, bisa
lebih cepat atau lambat tergantung situasi dan kondisi.
Demikian
cerita singkat mengenai pengalaman pertama saya naik Kapal Laut
menyeberangi laut Selat Sunda dari Pelabuhan Merak menuju pelabuhan Bakauheni,
semoga bermanfaat.
Begitulah
manteman, saya mah gitu, meski judulnya traveling flash tapi membahas
jalan-jalan gak jelas qiqiqi..
Hanyalah
cara saya melebih-lebihkan, itung-itung belajar bersyukur sama hal yang selepe,
eh sepele.. Memandang hal sederhana, dari sudut pandang berbeda.
Terimakasih
sudah bersedia mampir dan menyempatkan membaca, akan senang sekali jika
teman-teman berkenan memberikan komentarnya. – HENNY F LESTARI –
2 Komentar
luar biasa masa-masa kuliahnya.. hahaha
BalasHapusnaik kapal dari merak, sampai terus balik lagi.. sungguh ide yg cemerlang.. haha :D
Alhamdulillah, rezeki awet nih!
BalasHapusMerak cantik ya di waktu malam, terus di perjalanan siangnya bisa nikmati indah birunya laut.
Thank you ya, udah berbagi rezeki :)