Rayyan kenal
HP di tahun 2017, saat itu usaha online ‘memaksa’ saya membeli tunai HP baru yg
lebih canggih dari yg saya milik saat itu. Bukan HP mahal sih, sebagai rakyat
jelatah, Xiaomi Redmi 5 menurut saya sudah lebih dari cukup, dimanfaatkan untuk
mendulang banyak rupiah saat itu.
.
Rupiahs yg
saat itu saya kejar, membuat saya makin semangat ‘kerja, kerja, kerja”. Makemak
olshop pasti taulah ya, kerja kita 85% pegang HP. Karena kalau gak ‘fast
respon’ rezeki kita bisa di patok ayam.
.
Anak adalah
peniru ulung, ia tak segan merebut HP yg saya pegang, sesekali mengamuk karena
perhatian bunda yang ia inginkan, tak kunjung ia dapatkan.
.
Berhubung
selain balas chat, update produk, dan gelar lapak secara online, Emak juga
punya acara offline seperti packing, COD dan antar paket ke beberapa jasa
ekspedisi, yang lumayan bikin kulit makin eksotis.
.
Kelihatan
dong ya, (sok) sibuk beud! Mana buyer nguber-nguber pengennya barang cepat
sampai, padahal ekspedisinya milih yang Ongkos Kirim Ekonomis, berasa pengen
nelen lakban.
.
Eh, apa
kabar si Rayyan? Nah itulah Februari 2018, ketika ia menginjak usia (belum) 3
tahunan, akhirnya dengan terpaksa saya kenalkan ia dengan HP. Sumpah, jadi
seller online itu sibuknya luar biasa, anak main HP itu ngebantu banget, tapi
udahan nya nyesel, trus emak meraung-raung.
.
Beruntung
saya hanya ‘pedagang online musiman’, begitu selesai musim berdagang, saya
segera memperbaiki apa yg sudah saya kacaukan. Saya mulai serius
meng-home-education-kan Rayyan, dan memberikannya banyak kegiatan outdoor,
sebagai upaya agar bakat, minat dan fitrah energinya tersalurkan dengan baik,
dan upaya mengalihkan perhatiannya pada ‘racun’ gadget saat itu.
.
Agustus 2018
saya memutuskan untuk memasukan Rayyan ke sebuah Taman Kanak-Kanak, meski gak
terdaftar secara resmi sebagai siswa, saya izin ke guru nya agar bisa menerima
Rayyan untuk ikut ‘bermain’ saja.
.
Awalnya
banyak yg sangsi Rayyan bisa kooperatif, mengingat ia baru berusia 3 tahunan.
Alhamdulillah, nyatanya ia bisa mengikuti dengan baik tanpa banyak tantrum. Ya,
Rayyan memang sudah memiliki penalaran yang sangat baik saat itu, #MasyaAllah
#Tabarakallah
.
Sekarang mah
‘dagang cantik’ ajalah ya, sebelum transaksi buyer dikasih ‘term and policy’
yang tegas dan buyer yang nyebelin gak ragu buat di blacklist. Rezeki mah gak
kemana, di cari aja sebisanya, tanpa lalai tugas utama.
.
Satu kalimat
favorit yang selalu jleb banget, bikin merinding :
“Jika
kemuliaan yang dicari, maka rezeki akan mengikuti”
.
Da aku mah
seorang ibu, seorang istri, ada tanggung jawab akhirat. Ada 2 surga yang
menanti perhatian Bunda dan Istri tercinta.
0 Komentar