The most awkward momen buat emak adalah ketika segala something-nya sudah terasa nyaman dan teratur, suddenly, ujug-ujug, harus memulai semuanya dari nol again.
Itulah
aliran rasa emak, this last several days.
Hikmah
yang bisa emak petik is, Allah don’t want emak terlalu terbuai sama kemudahan
ini dan itu. Which is Allah pingin emak tetep on the track, MasyaAllah 🙈
Ilmu
emak gak seberapa, but dengan gak tau dirinya, emak punya ekspektasi yang
very-very high. Jadi gimana gitu ke anak, noraklah pokoknya, apa aja di catet,
apa aja di riset, lelagaan, udah kek profesor penemu anti-bacterial facial
foam.
Another
norak momen lainnya adalah, when loe punya anak yang aktif nya kebangetan, tapi
tuntutan nasib, bikin loe lazy bin mager kemana-mana.
Anak
ini sebelumnya punya segudang aktifitas positif, kayak playdate, fieldtrip, and
another outdoor activity lainnya, yang bikin kita sering banget keluar, liat
yang bening-bening.
Sebelumnya
pulak, dirumahpun, banyak banget keseruan yang biasa kita berdua doing-doing,
kayak main air sepuasnya, main pasir, main hujan, main tepung, main tanah dan
segudang aktifitas messy nan heboh lainnya yang, again-again, gak bisa kita lakukan
lagi disini.
Ruang
gerak emak sekarang terbatas, ke where-where jauuuuh, jadi stay aja dirumah,
pun lagi masa pandemi begini, yekan.
Merasa
jenuh sama daily life kita yg gini-gini aja, finally si bocah yang menurut emak
belum siap dengan dunia luar ini, bosen main dirumah, mainlah dia ke dunia
liar, eh, luar.
Sifat
peniru nya yang dominan, bikin emak kalang kabut buat sesuain diri.
Gak
mau too long, tenggelam dalam ke-stupidity-an, emak sadaaar harus PERBAIKI lagi
ADAB ke anak, ke diri sendiri, ke proses belajar yang sedang kita jalani.
Jujurly,
emak hanyalah remahan rengginang, bolak-balik banyak salah dan lupa, making
wish dengan banyak ambil hikmah dan nulis, caption panjang unfaedah kek gini,
emak dibikin peka sama Allah, biar gak gampang kagetan.
Allah
tau emak seneng belajar, makanya emak di ajar lagi, di ajar lagi, Allah jewer
emak biar peka, biar as soon as possible ubah strategi, adaptasi lagi dengan
kehidupan baru.
Makin
ribet dan mahal proses yang yang harus emak bayar, maka makin ples-ples pula
hasil yang akan diterima. Percayalah Mak, Allah membayar tiap-tiap peluh dan
air mata, meski hanya sebesar zarah.
Jadi,
it was okay, if indeed, Mamak harus kudu mulai dari awal lagi ya Mak
#MasyaAllahTabarakallah, bersyukur Allah anugerahkan peristiwa ini. Akhirul
kalam, tetap on the track ya Mak.
Terimakasih sudah bersedia mampir dan menyempatkan membaca, saya akan senang sekali jika teman-teman berkenan meninggalkan komentarnya dibawah ini – HENNY F LESTARI –
0 Komentar